Tuesday, June 9, 2015

CARA- CARA MENULIS



PEMBAHASAN

A.    Pengertian Menulis
Morsey dalam tarigan, menyatakan bahawa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis adalah kegiatan menyusun pikiran dan mengutarakanya dengan jelas melalaui bahasa tulis. Kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, penggunaan kata, dan struktur kalimat.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Dalman, dalam menulis karya ilmiah, menyatakan bahwa menulis dapat di defenisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Dalam komunikasi tertulis ada 4 unsur yang terlibat, yaitu :
1.      Penulis sebagai penyampai pesan
2.      Pesan dalam bentuk tulisan
3.      Adanya media berupa tulisan
4.      Pembaca sebagai penerima pesan
Purwanto menyatakan ,menulis itu adalah sa-ucaping pangucap, sa-krenteng-ing ati bukti. Artinya, menulis itu sama seperti berbicara dengan seseorang yang lahir langsung dari pikiran. Menulis itu adalah kehendak hati dan jiwa yang tidak bisa diatur untuk merencanakan apa dan kapan mulai menulis.[1]
B.     Hakikat Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir kuno.
Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria (Irak saat ini ) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut as mewakili bunyi, berbeda dengan huruf-huruf  hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.
Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah di terbitkan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi (PT) khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Bahasa Indonesia. Keterampilan ini secara intensif baru diberikan kepada mahasiswa semester V. Mahasiswa terlebih dahulu diperkenalkan dengan mata kuliah ” Dasar-dasar Menulis “. Setiap selesai pemberian penjelasan teori, mereka berlatih langsung menulis karangan. Pelatihan dilakukan secara bertahap. Mereka berlatih mengembangkan gagasan menjadi kalimat topik, melengkapi paragraf dengan kalimat topik, mengembangkan kalimat topik menjadi paragraf, menulis paragraf secara utuh, mengembangkan paragraf menjadi karangan yang lebih luas, kemudian menulis karangan secara utuh.
Dalam karangan, kadang-kadang ditemukan kesalahan struktur kalimat, kesalahan bentukan kata, kesalahan penulisan kata, keselahan penggunaan ejaan, dan kesalahan koherensi paragraf.untuk mengantisipasi kesalahan ini, setiap karangan siswa di periksa, kesalahannya ditunjukkan, kemudian diperbaiki. Karangan pebelajar biasanya dibacakan didalam kelas oleh pebelajar yang bersangkutan, disimak oleh pebelajar lain, kemudian dijadikan bahan diskusi diantara mereka untuk memperoleh inspirasi topik karangan dan pengembanganya.
C.    Langkah-langkah Menulis
1.      Persiapan (preparation):
a.       Buat kerangka tulisan (outline).
b.      Temukan idiom yang menarik (eye catching).
c.       Temukan kata kunci (key word ).
2.      Menulis (writing) :
a.       Ingatkan diri agar tetap logis.
b.      Baca kembali setelah menyelesaikan suatu paragraf.
c.       Percaya diri akan apa yang telah ditulis.
3.      Editing :
a.       Perhatikan kesalahan kata, tanda baca, dan tanda hubung.
b.      Perhatikan hubungan antarparagraf.
Untuk membuat suatu paragraf diperlukan beberapa syarat untuk membentuk paragraf yang baik :
Ø  Prinsip kesatuan, maksudnya uraian-uraian pada  setiap paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satuan kesatuan.
Ø  Prinsip kepaduan, maksudnya setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama yang lain.
Ø  Prinsip kelengkapan, maksudnya, bahwa sebuah karya tulis harus berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik.[2]
c.       Baca esay secara keseluruhan.
D.    Kriteria Tulisan yang Baik
1.      Kesesuaian topik :
a.       Relevansi
b.      Akurasi
2.      Kesusaian antarparagraf :
a.       Pengaruh terhadap pembaca
b.      Kerekatan, argumen, ide, dan bukti
c.       Gampang dimengerti
d.      Informasi diatur dengan terstruktur
e.       Hubungan antarkalimat berjalan dengan “lembut”
f.       Menukik langsung kepersoalan
g.      Ide logis
h.      Ide dan bukti relevan satu dengan yang lain
3.      Pemilihan kata dan rangkaian kalimat :
a.       Tidak ada kesalahan “ spelling
b.      Formasi kata teratur dengan baik
c.       Pilihan kata bervariasi
d.      Model kalimat bervariasi
E.    Mengedit tulisan sendiri
1.      Lakukan editing setelah lebih dari 24 jam pembuatan esay. Ini akan menimbulkan cara pandang yang berbeda.
2.      Brutallah pada proses editing pertama, jangan ragu-ragu untuk menghapus, mengganti, mengubah letak, dan langkah yang lain.
3.      Kritislah pada permulaan esay kemungkinan pada tahap ini penulis cukup ”panas”.
4.      Berhati-hati pada akhir esay, penulis mungkin sudah lelah sehingga banyak kesalahan.
5.      Baca keras-keras pada bagian yang sulit dimengerti, kadang-kadang telinga lebih teliti dari mata.
6.      Lakukan pernyataan berikut:
a.       Apakah tulisan telah jelas bagi pembaca.
b.      Apakah subjek tidak melebar
c.       Apakah tidak ada subjek yang tertinggal
d.      Tidakkah terlalu banyak basa-basi dan detail yang tidak perlu
e.       Apakah kerangka tulisan cukup gamblang
f.       Sudahkah tulisan menjawab siapa, mengapa, kapan, dimana, kenapa, dan bagaimana
g.      Sudahkah diberi penjelasan atas kata-kata sulit  
h.      Sudahkah setiap paragraf terhubung dengan baik
i.        Apakah bagian-bagian esay terhubung dengan cara yang logis
7.      Terakhir, bacalah kembali esay dengan memosisikan diri sebagai pembaca.
F.     Kesulitan Mahasiswa Menulis Tugas Akhir (skripsi)
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis untuk memenuhi persyaratan-persyaratan mengakhiri studi S1 dan mencapai gelar sarjana. Skripsi biasanya berisi tentang disiplin ilmu tertentu sesuai dengan program studi mahasiswa. Skripsi yang diangkat mahasiswa biasanya berupa hasil kajian atau penelitian pustaka, kualitatif maupun kuantitatif. Penyajian skripsi, seperti halnya karya-karya ilmiah, juga mempunyai patokan dasar yang harus ditaati oleh penulis. Skripsi merupakan sebuah bentuk matakuliah wajib yang bobot SKSnya cukup tinggi yaitu 6 SKS. [3]
Mengapa mahasiswa banyak mengalami kesullitan menentukan judul atau fokus penelitian untuk skripsinya? Setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah (skipsi) di perguruan tinggi, antara lain:
a.       Mahasiswa tersebut malas dan kesalahan motivasi awal pada saat masuk kuliah (kuliah hanya sebagai status dari pada menganggur).
b.      Mahasiswa tersebut tidak menguasai dan memahami arah disiplin ilmunya.
c.        Mahasiwa tersebut tidak percaya  diri terhadap kemampuannya
d.      Mahasiswa tersebut kesulitan mengikuti dan menyerap pelajaran dikelas
e.       Mahasiswa tersebut tidak aktif untuk mengeksplorasi keilmuannya, baik secara pribadi maupun di unit-unit kegiatan mahasiswa yang kegiatannya mendukung keilmuannya 
f.       Mahasiswa tersebut kurang latihan semasa kuliahnya
g.      Mahasiswa kurangnya motivasi dan kurang bimbingan dari dosen pembimbing akademik
h.      Mahasiswa tersebut kurang referensi bacaan dan sampel , serta kurangnya minat baca
i.        Kemampuan bersaing mahasiswa sangat apatis 
j.        Penyampaian dosen dikelas yang berkutat pada konsep
k.      Motivasi dosen hanya mengajar bukan mendidik dan tidak berorientasi pada proses belajar, hanya sebatas gugur tugas mengajar saja.
l.        Masa studi menjadi lebih panjang
m.    Generalitas kurikulum sehingga ilmu yang didapat juga general
n.      Peran serta institusi dalam menumbuhkan minat dan bakat serta mental mahasiswa semasa menempuh studi dikampus
o.      Proses pelayanan akademik terhadap mahasiswa terasa merepotkan dan berbelit-belit.
      Hampir dapat dipastikan bahwa masih banyak hal selain yang tersebut diatas yang menjadi faktor penyebab mengapa mahasiswa atau pelajar umumnya kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir, yaitu khusus penulisan skripsi sehingga mengakibatkan banyak mahasiswa yang mengambil jalan pintas dengan berhenti kuliah ditengah jalan dan membeli atau membayar orang lain untuk menuliskan skripsinya.
      Oleh karena itu, hal ini harus menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan oleh pihak institusi sebagai lembaga penyelenggaara pendidikan, agar tujuan akhir dalam mencapai kualitas pendidikan dapat tercapai. Kerja sama semua pihak dalam menjaga keutuhan dan usaha yang pro-mahasiswa harus di bangun dan direncanakan dengan matang dan cerdas  agar meningkatkan motivasi, semangat, dan kreativitas mahasiswa dapat tercapai.[4]


[1]Sri Satata,Devi Suswandari,dadi Waras Suhardjono,bahasa indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian,2012,jakarta:Mitra Wacana Media,hal.60
[2]Sri Pamungkas, Bahasa Indonesia dalam Berbagai Perspektif, 2012, Yoyakarta: Andi Offset, hal.60-61
[3]Sri Pamungkas, Bahasa Indonesia dalam Berbagai Perspektif, 2012, Yoyakarta : Andi Offset, hal.65

[4]Alek, Achmad H.P, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, 2011, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, hal 109-111

No comments:

Post a Comment